Lombok Tengah NTB - Di hari terakhir Kegiatan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram (7/08/2022) dalam program Layanan Paspor Masuk Desa yang dilaksanakan di Posko Keimigrasian di Kute Mandalika di padati Pemohon.
Pemohon yang berdatangan tidak hanya warga masyarakat Kute Mandalika dan masyarakat Lombok Tengah saja tetapi juga wisatawan yang kebetulan berlibur di Mandalika.
Seorang pemohon Paspor kerap di sapa Pak Murdi (52) warga Jurang Jalet, Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah merasa sangat terbantu dengan adanya pelayanan Paspor di luar Kantor Imigrasi,
"Saya selaku masyarakat Lombok Tengah sangat mengapresiasi langkah ini, dimana upaya pelayanan seperti ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah khususnya Imigrasi kepada Masyarakat. Ini merupakan kemudahan yang diberikan Imigrasi untuk melayani masyarakat yang hendak memperoleh Paspor, "jelas Murdi, (07/08).
Baca juga:
Wagub NTB Hadiri Rakornas Pengembangan DPSP
|
Dirinya secara pribadi merasa sangat terbantu dengan layanan ini. Ia menceritakan bahwa kedatangannya ke lokasi pelayanan paspor di Posko Imigrasi Mandalika ini untuk mengurus pembuatan paspor isteri dan anaknya. Sebelumnya kami hendak mengurus kemataram, namun berkat informasi yang diperoleh dari medsos resmi Imigrasi Mataram bahwa akan ada layanan Paspor masuk desa pada 6 hingga 7 Agustus di Mandalika, kami akhirnya tidak perlu lagi kemataram.
"Insya Allah bila tidak ada halangan kami sekeluarga berniat melakukan perjalan Umrah, untuk itu kami kesini untuk membuat paspor bagi keluarga saya, "ucapnya
Cara ini bukan saja dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan paspor tetapi dengan cara ini masyarakat dapat terhindar dari para calo paspor yang menawarkan dengan pembayaran yang lebih mahal.
"Layanan sangat menguntungkan masyarakat terutama kami yang saat ini sedang mengurus paspor, dengan begini kami tidak perlu menggunakan jasa calo, "jelas Pak Murdi.
Lanjutnya, kalau boleh kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan secara rutin, karena betul-betul membatu masyarakat, baik dari segi waktu maupun biaya. Dengan demikian masyarakat akan merasa dekat dengan Imigrasi.
"Kami berharap kegiatan paspor masuk desa ini dapat terus berlangsung demi membantu masyarakat yang hendak bepergian ke luar negeri baik tujuan, Ibadah, Wisata maupun untuk bekerja, "tutup Murdi.
Senada dengan Pak Eman (47) warga Kute Mandalika yang hendak memperpanjang Paspor. Ia mengaku bahwa sudah 8 tahun berada di luar negeri keliling dunia sebagai pekerja di kapal pesiar. Selama ini sudah tiga kali melakukan perpanjangan paspor yang biasanya dilakukan di Kantor Imigrasi.
"Perpanjangan Paspor pertama di Jakarta, yang kedua di kantor imigrasi dan yang ketiga disini. Nah ini yang paling saya rasakan sangat mudah, saya tidak perlu waktu lama menunggu dan tidak mengeluarkan banyak biaya ke Mataram, "jelas Pria asal Mandalika Lombok Tengah ini.
Eman juga bercerita, perpanjangan kali ini dirinya hendak berangkat kerja kembali di kapal pesiar yang menurut rencana berangkat awal tahun depan.
"Mumpung ada pelayanan ini saya urus saja sekarang, kebetulan lebih mudah, tanpa antrian terlalu lama seperti pengurusan di kantor yang dipadati banyak antrian pemohon paspor, "ucap pria ini.
Informasi adanya pelayanan ini didapat dari rekannya di sekitar rumah, sebelumnya sudah berencana memperpanjang Paspor karena awal tahun mau berangkat lagi ke luar negeri. Tapi mendengar informasi ini saya langsung datang kemari.
"Sukses buat Imigrasi, ini merupakan langkah cerdas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, "tutupnya.(Adb)